Berkomunikasi secara terbuka
dengan pasangan akan lebih menantang dari apa yang kita bayangkan sebelumnya. Kebanyakan
pasangan, melakukan komunikasi didalam hubungannya hanya sebatas tentang
berbicara, lebih dari itu, banyak hal yang harus diperhatikan selain berbicara.
Contoh misalnya, bahasa tubuh, gaya komunikasi, perhatian, pendengaran, emosi
dan kejujuran itu merupakan bagian dari komunikasi dalam hubungan yang tidak
dapat dipisahkan. Mereka semua adalah bagian dari komunikasi dalam hubungan dan
keterampilan ini dapat ditingkatkan.
Oleh karena itu, kita akan
mengulas bagaimana berpasangan dalam koridor komunikasi.
1. Perhatian
Perhatian merupakan instrumen
penting komunikasi dalam hubungan. Saat ini orang lebih mengedepankan ponsel pintar
dan bersembunyi didalamnya. Pasangan kita dapat memberi tahu sesuatu tentang hal-hal
yang dia lewati dalam kesehariannya dan kita dapat memperhatikan bahwa dia
sedang berbicara, maka kita akan mendengarnya, namun kita tidak akan bisa
mengulanginya.
Kita bisa membayangkan bahwa ini mengganggu pasangan kita, dan bahkan
menghilangkan motivasi untuk memulai percakapan. Memperhatikan pasangan saat
berbicara adalah bagian terpenting dalam berkomunikasi dalam hubungan.
- Perhatikan pasangan kita
Luangkan waktu untuk
sama lain. Matikan ponsel pintar atau alat elektronik lainnya sehingga bisa bersama satu sama lain dan berbicara. Ketika pasangan kita menanyakan sesuatu, maka
berhentilah dengan apa yang kita lakukan dan perhatikan apa yang dia minta. Saat
pasangan kita sedang sibuk, simpanlah terlebih dahulu pertanyaannya sampai kita
yakin mendapatkan perhatian penuh.
Jika
pasangan kita memberi tahu tentang sesuatu hal, biarkan dia menyelesaikan
dahulu ceritanya, sebelum merumuskan sebuah pertanyaan. Seringkali kita semua
merumuskan pertanyaan saat yang lainnya sedang berbicara, hingga kita lupa
untuk mendengarkan sisa ceritanya.
2. Gaya komunikasi
Berkomunikasi didalam suatu hubungan,
sebagian besar dipengaruhi oleh cara berbicara dengan pasangan. Komunikasi
dengan pasangan tidak melulu soal berbicara, tapi juga saat kita meresponsnya.
Jika kita meresponsnya dengan agresif terhadap pertanyaan, maka akan memberikan kesan bahwa tidak ada
ruang untuk diskusi tentang hal tersebut.
Namun, menanggapi dan memperhatikan
pasangan kita dengan patuh/submisif dapat dipandang sebagai kartu untuk
memimpin dalam percakapan. Gaya komunikasi dapat menjadi pemantik suatu masalah
didalam hubungan ketika pasangan kita lebih menyukai cara berkomunikasi yang
berbeda. Menggunakan gaya komunikasi yang tepat bisa membuat komunikasi dalam
hubungan berjalan lebih mulus.
- Berkomunikasi seperti orang dewasa
Carilah dengan cara seperti apa
pasangan kita ingin berbicara, saat kita bertengkar atau berdiskusi, atau berada
di tempat umum. Pasangan kita akan lebih nyaman menggunakan gaya komunikasi yang
sesuai dengan situasi pada saat itu.
Komunikasi didalam satu hubungan adalah
tentang bersikap fleksibel atau adaptif. Cobalah bersikap sopan, dan jangan
bersikap agresif di segala situasi dan kondisi.
Hindari pernyataan yang
menunjukan seperti menuduh atau menghakimi. Karena ini akan memberikan kesan
sebagai serangan oleh pasangan kita, dia bahkan tidak akan mendengarkan kita
ketika sedang berbicara tapi fokus karena tersinggung dan merasa tidak nyaman
akan hal tersebut.
Bicaralah dari sudut pandang kita
sendiri, seperti, “Saya merasa bla,bla,bla saat kejadian…..”. atau “menurut saya itu membuat
bla,bla,bla”. Dengan cara seperti ini kita menekankan bahwa ini adalah sudut
pandang kita dan tidak menaruh semua penekanan pada pasangan kita dalam satu
situasi.
Gaya komunikasi yang tidak
teratur dapat membuat lawan bicara kita merasa frustrasi, bersalah atau sulit
menemukan apa yang sebenarnya kita inginkan. Gaya komunikasi pohon ini membuat
komunikasi yang baik didalam hubungan melelahkan dan seringkali membuat
frustrasi.
Komentar
Posting Komentar